Latar Belakang Geopark Merangin Jambi UNESCO GLOBAL GEOPARK (Sejarah Awal Pembentukan Geopark Merangin Jambi)



APA ITU GEOPARK ?
Pada tahun 1999 UNESCO meluncurkan konsep baru yaitu Geopark. Geopark merupakan konsep menajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang memaduserasikan tiga keragaman alam yaitu Geodiversity, Biodiversity, dan Culturaldivesity. Konsep pengembangan kawasan Geopark juga bertujuan untuk konservasi, edukasi, nilai kebudayaan, dan pertumbuhan nilai ekonomi lokal melalui kepariwisataan.

SEJARAH SINGKAT PEMBENTUKAN GEOPARK NASIONAL MERANGIN JAMBI ?
Pada Tahun 2010 terjadi kesepakatan (MOU) antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Badan Geologi tentang pengembangan Kawasan Geopark Merangin Jambi. Melalui berbagai program kegiatan dan berbagai upaya yang dilakukan bersama-sama selama 2 tahun terakhir terlihat hasil dan progres dari kesepakatan tersebut, hal ini dibuktikan dengan dinobatkannya Geopark Merangin Jambi menjadi salah satu Geopark Nasional pada tanggal 25 September 2013. Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, pada saat ini kolaborasi antara Badan Geologi Kementerian ESDM RI dan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi terus berupaya melakukan berbagai inovasi melalui program-program strategis sesuai dengan peranan masing-masing yang bertujuan untuk menghimpun data dan sekaligus sebagai wadah pembinaan terhadap 4 (empat) kabupaten kawasan Geopark Nasional Merangin Jambi yang akan digunakan sebagai dossier atau bahan pengusulan Geopark Nasional Merangin Jambi menjadi Global Geopark Network (GGN) ke UNESCO.
Dinobatkannya Geopark Nasional Merangin Jambi menjadi Geopark Nasional, diharapkan Geopark Nasional Merangin Jambi akan menjadi distinctive tourism attractos yang menjadi pemikat wisatawan untuk berkunjung ke Provinsi Jambi pada masa yang akan datang.

POTENSI KAWASAN GEOPARK NASIONAL MERANGIN JAMBI
Kawasan Geopark Nasional Merangin Jambi dibentuk berdasarkan sejarah penemuan beberapa potensi oleh para ahli geologi sejak awal abad ke-20, salah satu temuan yang fenomenal yaitu fosil “Jambi Flora” (Zwierzycki dan Posthumus, 1926; Jongmans dan Gothan, 1935; Li dan Yao, 1982; Li, 1995; Rigby, 1998)di sungai Merangin dan beberapa sungai lainnya di Kabupaten Merangin. “Jambi Flora” mengandung komponen flora Cathaysian dan flora Euramerican (Chaloner dan Creber, 1988; van Weveren et al. In prep.) dan hasil penelitian akhir-akhir ini ada kemungkinan mengandung elemen-elemen Gonwana yang ditemukan di kawasan tersebut (Van Waveren en Van Konijnburg-van Cittiered, in prep.). Hasil penemuan-penemuan ini sangat penting untuk mengetahui evolusi benua-benua renik yang berasal dari Gondwana pada era Paleozoikum Akhir dan Mesozoikum (IGCP 516 Project).
Aspiring Geopark Merangin Jambi ini mengangkat tema fosil dan proses geologi yang mengiringinya sebagai suatu kesatuan bentang alam yang membentuk kawasan Geopark Merangin Jambi tersebut, termasuk hubungan antar komponen di dalamnya (geologi, biologi, budaya). Geopark Merangin Jambi digunakan sebagai instrumen pembangunan daerah yang berkelanjutan di Jambi bagian barat - selatan dengan konsep pengembangannya berdasarkan pada aspek konservasi, aspek pendidikan, aspek pertumbuhan ekonomi lokal yang mandiri (salah satunya melalui konsep pariwisata berkelanjutan) dengan secara aktif melibatkan masyarakat setempat sebagai subjek dalam proses pengembangannya.

LOKASI KAWASAN GEOPARK NASIONAL MERANGIN JAMBI
Nama geopark yang diusulkan di Provinsi Jambi, Indonesia adalah Geopark Merangin Jambi. Secara administratif, Geopark Merangin Jambi terletak pada 4 Kabupaten yaitu, Kabupaten Merangin (segmen Paleobotani Park Merangin), Kabupaten Kerinci (Segmen Highland Park Kerinci), Kabupaten Sarolangun (Segmen Geological and Cultural Park Sarolangun), dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Segmen Gondwana Park Bukit Tigapuluh).
Geopark Merangin Jambi memiliki luas 20.360 km2 yang terbagi menjadi 4 Geoarea, yaitu :

1.  PALEOBOTANI PARK MERANGIN seluas 1.551 km2
Kawasan Paleobotani Park Merangin merupakan kawasan inti yang seluruhnya berada di Kabupaten Merangin bagian selatan khususnya di bantaran dan aliran sungai Batang Merangin dan Batang Mengkarang. Fosil-fosil tertua yang ditemukan berusia ± 300 juta tahun berupa fosil Cordaites, Calamites, Pecoptired, Taeniopteris sp, Gigantopteris sp, Sphenopteris sp, dan Araucarioxylon (nama ilmiah latin dari tanam-tanaman). Kolom stratigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai Merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup sekitar 1-7 m dengan jenis tanah Andosol, Litosol, Regosol. Selain itu kawasan ini memiliki beberapa potensi Geodiversity bernilai tinggi untuk dikembangkan sebagai situs warisan geologi. Lokasinya berdekatan dengan beberapa objek geoheritage objek wisata alam seperti goa dan petualangan arum jeram standar internasional serta beragam antraksi kehidupan sosial budaya masyarakat.





    


     2.  HIGHLAND PARK KERINCI seluas 944 km2
Highland Park Kerinci merupakan hulu dari DAS Batang Merangin yang merupakan kawasan dataran tinggi dari hamparan Bukit Barisan, terletak di kawasan Kabupaten Kerinci.Keragaman geologinya merupakan hasil erupsi dan gerak vulkanik dari pegunungan Gunung Kerinci, Gunung Tujuh, dan dataran tinggi Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Beberapa potensi panas bumi dilokasi hulu DAS Batang Merangin tersebut dimanfaatkan untuk destinasi kepariwisataan serta lokasi penambangan dan pemanfaatan panas bumi bagi kelistrikan yang sekarang sedang diupayakan oleh suatu perusahaan konsorsium. Elektrifikasi ini sebagai upaya penambah konektifitas kelistrikan di Sumatera dan pendistribusian bagi wilayah Provinsi Jambi, yang juga sedang menggeliat dalam perkembangan berbagai usaha industri.





3.  GEO-CULTURE PARK SOROLANGUN seluas 1.428 km2
Kendati penamaannya lebih kepada masalah kultur, kawasan ini berada di Kabupaten Sorolangun sebenarnya juga merupakan tempat sebaran dari fosil koral batu karang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dikawasan Kecamatan Singkut untuk riasan wanita berupa cincin, gelang, dan aksesoris lainnya. Selain itu pada Desa Bukit Bulan Kecamatan Batang Asai terdapat rangkaian Goa Kars. Pada kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas terutama di Desa Pauh Kecamatan Pauh / Air Hitam ditemukan fosil-fosil pohon dan jenis flora-flora lainnya.





4.  GONDWANA PARK PEGUNUNGAN TIGA PULUH seluas 531 km2
Kawasan ini berbeda dengan tiga kawasan yang tersebut di atas yang terangkai dalam sistem DAS. Pada kawasan Gondwana yang berada di Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan bentang kawasan dari lempeng Gondwana pada Pegunungan Bukit Tiga Puluh. Kawasan ini sebenarnya berbatasan dengan Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Kawasan ini sebagian besar merupakan kawasan nasional habitat dari fauna besar seperti gajah maupun jenis primata seperti orang hutan dan berbagai jenis kera.





TENTANG REVISI KAWASAN :
 

Pada bulan Maret 2014, Presiden Asia Pacific Geopark Network (APGN) Prof Ibrahim Komoo melakukan kunjungan ke kawasan Geopark Nasional Merangin Jambi, dari hasil kunjungan Tim Accesor tersebut dapat disimpulkan bahwa : 4 (empat) dan mempunyai bernilai jual tinggi bagi ilmu pengetahuan, konservasi dan kepariwisataan kawasan Geopark Nasional Merangin Jambi selayaknya dirubah menjadi 2 (dua) kawasan saja yang terdiri dari Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci, hal ini mengingat potensi yang memiliki keragaman dan keunikan yang khas.

Baca juga : Pesona Danau Gunung Tujuh

PETA KAWASAN GEOPARK NASIONAL
MERANGIN JAMBI (baru)


watch and Subscribe >> youtube.com/sesdeseharja


Comments

Flag Counter

Free counters!